ALLAH ITU BAQO (KEKAL) MUSTAHIL FANA (MEMPUNYAI AKHIR) |
Allah juga wajib mempunyai sifat Baqo”, kekal dan abadi. Artinya wujudnya Allah akan berlangsung selamanya, tidak akan sirna, tidak binasa dan tidak ada akhirnya. Oleh karena itu Allah mustahil memiliki sifat kebalikannya yaitu fana’, rusak dan binasa. Allah berfirman dalam Al Qur’an:
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍوَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَام
Semua yang ada di
bumi akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan
kemuliaan. (Qs Al Rahman : 26-27)
كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ ۚ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Tiap-tiap sesuatu
pasti akan binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya segala penentuan, dan hanya
kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. ( Qs. Al-Qashash :88)
Keduaa ayat diatas
menunjukan bahwa Allah wajib bersifat Baqo, kekal dan abadi. Menurut akal,
Seandainya Allah itu tidak bersifat Baqo,
tentu mustahil Allah bersifat Qidam. Karena sesuatu yang boleh tidak ada
mestahil bersifat Qidam. Kalau Allah tidak bersifat Qidam,
berarti Allah bersifat hudust atau baru. Sementara sifat hudust adalah sifat
yang mustahil bagi Allah sebagaimana di jelaskan di dalam pembahasan tentang
sifat Qidam. Kesimpulannya Allah wajib bersifat Baqo dan mustahil
mempunyai sifat Fana.
Jika ada yang
bertanya, apa perbedaan kekal-Nya Allah dengan kekalnya penduduk surga? Jawabannya,
Allah itu kekal karena Dzat-Nya. Sedangkan penduduk surga itu kekal di dalam surga
karena dikehendaki kekal oleh Allah, bukan karena diri mereka.
Wallahu A’lam
0 Comments