Waktu itu tidak
seperti plastik yang dapat didaur ulang. Tidak juga seperti
kain basah yang bisa kembali kering ketika dijemur. Jika kita
bermimpi untuk membuat mesin waktu agar bisa kembali ke waktu yang telah kita
lalui, maka mimpi tersebut tidak akan pernah terwujud.
Gunakan sedikit waktumu
untuk hal yang bermanfaat agar tidak menyesal di akhir kemudian.
Waktu adalah salah satu
nikmat yang agung dari Allâh Subhanahu wa Ta’ala kepada manusia. Sudah
sepantasnya manusia memanfaatkannya secara baik, efektif dan semaksimal mungkin
untuk amal shalih.
Allâh Ta’ala telah
bersumpah dengan menyebut masa dalam firman-Nya:
وَالْعَصْرِ ﴿١﴾ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ
﴿٢﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ
وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Demi masa. Sesungguhnya
manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal shalih dan nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan
nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.
Di dalam surat yang
mulia ini Allâh Subhanahu wa Ta’ala bersumpah dengan masa, dan ini menunjukkan
pentingnya masa. Sesungguhnya di dalam masa terdapat keajaiban-keajaiban. Di
dalam masa terjadi kesenangan dan kesusahan, sehat dan sakit, kekayaan dan
kemiskinan. Jika seseorang menyian-nyiakan umurnya, seratus tahun berbuat
sia-sia, bahkan kemaksiatan belaka, kemudian ia bertaubat di akhir hayatnya,
dengan taubat yang diterima, maka ia akan mendapatkan kebahagiaan sempurna
sebagai balasannya, berada di dalam surga selama-lamanya. Dia betul-betul
mengetahui bahwa waktu hidupnya yang paling berharga adalah sedikit masa
taubatnya itu. Sesungguhnya masa merupakan anugerah Allâh Ta’ala, tidak ada
cela padanya, manusia-lah yang tercela ketika tidak memanfaatkannya.
Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wa sallam telah mengingatkan pentingnya memanfaatkan waktu, sebagaimana
disebutkan dalam hadits berikut ini:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ
فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Dari Ibnu Abbas
Radhiyallahu anhuma, dia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan
dan waktu luang”. [HR Bukhari, no. 5933].
Masa
kita di dunia tidaklah lama, hidup kita hanya sekejap dan tidak ada yang abadi
di dunia ini. Bersyukur atas ni'mat yang telah allah berikan adalah salah satu
cara untuk memanfaatkan waktu. Jangan gunakan waktu untuk hal yang tidak
bermanfaat dan berbuat maksiat.
terkadang
kita tidak sadar jika kita telah menyia-nyiakan waktu kita untuk hal yang
kurang bermanfaat.
Sebagian penyair berkata:
وَالْوَقْتُ أَنْفَسُ مَا عَنَيْتَ بِحِفْظِهِ … وَأَرَاهُ أَسْهَلَ مَا عَلَيْكَ يُضَيَّعُ
Waktu adalah perkara paling mahal yang perlu engkau perhatikan untuk dijaga, tetapi aku melihatnya paling mudah engkau menyia-nyiakannya.
syair ini sungguh telah
menyindir kita, karerna paktanya memang demikian kita selalu menyianyiakan
waktu padahal waktu itu adalah perkara yang paling mahal.
Sejatinya semua manusia
itu sepakat bahwa waktu itu adalah sesuatu hal yang mahal. Namun,
terkadang manusia itu lupa bahwa dia telah menyianyiakan waktu dan baru akan
sadar ketika dia mendapatkan kerugian karena telah menyia-nyiakan
kesempatan yang ia miliki.
contoh seseorang yang
terjebak macet, dia akan merasa betapa waktu itu sangat
berharga. Karena dia yakin di saat seperti itu tentu akan memakan banyak waktu
sehingga menyebabkan kerugian baik kerugian waktu itu sendiri atau bahkan
kerugian yang berbentuk materi.
Wallahu A'lam
2 Comments
Tuh kan inimah bagus👏👏
ReplyDeletebrilian terbaik teroooos kang.
ReplyDelete