Selamat Datang Di Blognya Kang Sumardi>>Salam Silaturahmi untuk Kalian Semua....Mau Teks Berjalan seperti ini ? Klik

ALLAH ITU BERBEDA DENGAN MAHLUKNYA (Penjelasan Sifat Mukholafatul Lilhawadits) Bagian I




Segala sesuatu selain Allah disebut dengan hawadist (sesuatu yang baru dan mempunyai permulaan). Segala sesuatu selain Allah adalah mahluk yang diciptakan oleh Allah. Sudah barang tentu Dzat Allah tidak sama dengan mahluk apapun. Sifat-sifat Allah juga tidak sama dengan sifat-sifat mahluk apapun. Allah wajib bersifat Mukholafatul Lil-Hawadist, yaitu berbda dengan semua perkara yang baru atau berbeda dengan semua mahluk. Allah berfirman dalam Al Qur’an:


Ù„َÙŠْسَ ÙƒَÙ…ِØ«ْÙ„ِÙ‡ِ Ø´َÙŠْØ¡ٌ ۖ ÙˆَÙ‡ُÙˆَ السَّÙ…ِيعُ الْبَصِيرُ

Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia. Dan Dialah Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat. (Qs. Al syura : 11)

Para ulama menjelaskan bahwa alam (mahluk Allah) terbagi menjadi dua bagian, yaitu benda (Ain) dan Sifat benda (‘Arad). Kemudian benda terbagi menjadi dua. Pertama, Al Jauhar Al Fard yaitu benda yang tidak dapat terbagi lagi karena telah mencapai batas terkecil. Kedua , Jisim yaitu benda yang dapat terbagi lagi menjadi dua macam. Pertama, benda latif, yaitu sesuatu yang tidak dapat dipegang oleh tangan seperti cahaya, kegelapan, roh, angina dan sebagainya. Yang Kedua, benda  Katsif, yaitu sesuatu yang dapat dipegang oleh tangan seperti manusia, tanah, benda-benda padat (Jamadat) dan lain sebagainya.

Benda juga mempunyai sifat yang melekat pada dirinya seperti bergerak, diam, berubah, bersemayam, berada di tempat dan arah, duduk, turun, naik dan sebagainya. Ayat diatas menegaskan kepada kita bahwa Allah tidak menyerupai mahluk-nya, sehingga sudah barang tentu Allah bukan Al-jauhar Al Farad, Bukan benda latif dan bukan pula benda katsif. 

Dan tentu saja Allah tidak boleh disifati dengan sifat-sifat benda. Benda dan sifat-sifatnya adalah mahluk yang baru dan diciptakan. Sedangkan Allah bersifat Qodim. Sudah barang tentu Allah Yang Qodim berbeda dengan mahluk yang mempunyai sifat hudust (baru).


Wallahu A'lam 

bersambung...

Post a Comment

0 Comments