Selamat Datang Di Blognya Kang Sumardi>>Salam Silaturahmi untuk Kalian Semua....Mau Teks Berjalan seperti ini ? Klik

Allah Maha Esa (Penjelasan Sifat Wahdaniyat)



Allah memiliki sifat wahdaniyat, yaitu esa dan tunggal. Sifat wahdaniyat ini adalah sifat yang paling penting dalam ilmu tauhid, karena itulah ilmu tentang mengetahui sifat-sifat Alah disebut ilmu tauhid. 

Allah Maha Esa dalam dzat-Nya, Allah Maha Esa dalam Sifat-sifat-Nya dan Maha Esa dalam Perbuatan-Nya.  

  • Allah Maha Esa Dalam Dzat

Keesaan Allah dalam Dzat-Nya, memiliki dua pengertian. 

Pertama, Dzat Allah tidak tersusun dari beberapa bagian. Karena sesuatu tersusun dari beberapa bagian, berarti tidak tunggal dan tidak esa. Sedangkan Allah maha esa dalam Dzatnya.

Kedua, Dzat Allah tidak serupa dan tidak sama dengan Dzat apapun selain Allah. Allah maha tunggal dalam Dzat-Nya dalam arti tidak ada Dzat lain yang menyerupai atau menyamai-Nya.

  • Allah Maha Esa dalam Sifat-Nya

Keesaan Allah dalam sifat-sifat-Nya, memiliki dua pengertian.

Pertama, sifat-sifat Allah tidak berbilang dan tidak lebih dari satu dalam satu jenis yang sama, seperti sifat qudrat, iradat, ilmu, sama, bashar dan kalam. 

Kedua, sifat Allah tidak menyerupai dan tidak sama dengan sifat apapun dan siapapun. Memang ada beberapa kesamaan siat dalam penyebutan, Misalnya Allah memiliki sifat ilmu dan orang alimpun memiliki ilmu. Kesamaan tersebut hanya terjadi dalam sebutan, tetapi berbeda dalam hakikatnya. Ilmu Allah adalah sifat wajib bagi Allah sedangkan ilmu manusia adalah sesuatu yang bersifat baru (ada permulaan). 

  • Allah Maha Esa Dalam Perbuatan-Nya
Keesaan Allah dalam perbuatannya, memiliki dua pengertian. 

Pertama, perbuatan Allah tidak serupa dan tidak sama dengan perbuatan siapapun. Apabila Allah menghendaki sesuatu, maka hal itu akan terjadi. Berbeda dengan manusia apabila melakukan sesuatu, memerlukan sarana dan alat bantu. Allah berfirman:

إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ


Artinya :

Sesungguhnya urusannya-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, Jadilah! Maka jadilah ia. (Qs. Yasin : 82).

Kedua, semua perbuatan manusia, disengaja atau tidak, besar atau kecil adalah ciptaan dan ketentuan Allah. Artinya, bahwa tidak ada kehendak lain selain kehendak Allah yang menentukan apa yang terjadi pada diri manusia termasuk manusia itu sendiri. 

Wallahu A'lam





Post a Comment

0 Comments